Dan Dia Memilih Menjadi Hamba
Suatu kali Rasulullah SAW yang Al Amin tersenyum menatap ke sebuah tempat yang kosong saat bersama-sama dengan para sahabatnya. Karena keheranan, para sahabat mulai bertanya. “Ada apa yang Rasulullah. Kenapa engkau tersenyum.”
Rasul menjawab, dia tersenyum melihat umat akhir jaman yang bersusah payah mengikuti miladnya.
Para sahabatpun bertanya lagi. “Bukankah kami juga mengikuti miladmu ya Rasulullah.”
“Benar, itu karena dekat denganku,” jawab Rasulullah.
* * *
Umat akhir jaman yang dimaksudkan Rasulullah tersebut adalah umat saat ini. Menurut Rasulullah, para sahabat cinta padanya karena para sahabat dekat dengan Rasul. Jika iman para sahabat berkurang, maka cukup dengan melihat Rasul saja, iman para sahabat akan meningkat kembali. Karena, wajarlah yang demikian.
Namun, umat akhir jaman tak melihat Rasul. Jadi wajar jika iman para umat akhir jaman turun naiknya drastis. Cuma yang membuat Rasul terkesan, meski umat akhir jaman tak melihat dirinya, ada sebagian umat akhir jaman yang mengikuti semua cara yang dilakukan Rasul yang disebut sunnah. Dari cara makan, berpakaian, tidur hingga dakwah.
Namun karena terpisah waktu yang jauh sekali dengan Rasul, tidak semua aktifitas Rasul diikuti 100 persen dengan benar. Memang terdapat kekurangan di sana sini. Tapi itu tak masalah, soalnya sunnah yang paling tertinggi warisan Rasul diikuti oleh mereka, yakni da’a ilallah. Yah, mengajak manusia untuk taat kepada Allah SWT.
Rasul SAW yang buta huruf yang lahir di abad keenam tersebut begitu dihormati sejak sebelum wahyu kenabian datang padanya. Dia disebut Al-amin (yang dipercaya) oleh setiap kabilah yang ada di Makkah saat itu. Julukan yang diberikan kepadanya itu bukan tanpa dasar, melainkan karena dia yang tak pernah berbohong sejak kecil dan selalu jujur dalam berkata apapun risikonya. Namun, saat wahyu kenabian datang, hampir semua orang di Makkah mendustakannya kecuali sahabatnya Abu Bakar yang mendapat julukan As Shiddiq (yang membenarkan).
Datangnya Islam ke penduduk paling jahiliah di muka bumi membawa efek besar dalam berkehidupan saat itu. Tradisi, ambisi dan ego yang sudah mengakar dan mendarah daging dalam hidup masyarakat jahiliah dihilangkan diganti dengan budi pekerti dan saling memuliakan di antara sesama. Dan, tentu saja ada kelompok yang menolak dan ragu-ragu meski tak sedikit yang menerima.
Kebanyakan yang menolak adalah mereka yang memiliki ego di atas rata-rata. Mereka adalah kepala kabilah, orang kaya dan lain sebagainya. Sementara yang menerima termasuk memiliki ego di level bawah. Di antaranya budak-budak, kaum miskin dan mereka yang terbiasa bersenda gurau dengan nasib.
Amal saleh merupakan hal utama dalam Islam. Sedangkan kekuasaan adalah beban yang harus dipertanggungjawabkan di hari di mana seorang ibu akan lupa anak susuannya. Karena alasan ini, banyak kamu jahiliah menolak Islam. Mereka tak rela berbagi kekuasaan dengan yang papa. Mereka tak mau duduk sama tinggi dengan budak-budak mereka dan lain sebagainya.
Akhirnya, cemas dengan perkembangan Islam di Makkah, merekapun menawarkan ambisi dan ego mereka kepada Rasul SAW. “Ya Muhammad (Rasul SAW). Jika engkau ingin kaya, kami akan kumpulkan semua harta yang ada di Makkah, hingga engkau menjadi yang terkaya di antara kami. Jika engkau inginkan kedudukan, maka akan kami beri. Jika engkau inginkan wanita yang cantik, akan kami carikan. Tapi, tolong hentikan menghasut kami untuk memeluk Islam. Dan…, Rasul yang karim menolak.
***
Suatu hari saat sedang duduk bersama sahabat dan gurunya yang mulia, Jibril AS. Tiba-tiba malaikat penyampai pesan Allah STW tersebut terkejut menatap ke langit yang terbuka. Dari atas sana, turunlah seorang malaikat yang menurut Jibril belum pernah turun ke bumi sebelumnya kecuali ada hal yang mendesak.
Lalu, setelah memberi salam, malaikat tersebut mengatakan dia membawa pesan Allah yang Rahman dan Rahim kepada hambanya yang mulia, Muhammad SAW. “Ya Muhammad, aku diutus Allah untuk menyampaikan berita gembira kepadamu. Allah akan memberimu kedudukan, harta dan segala yang kau inginkan sementara kau tetap menjadi Nabi dan Utusan Allah,” ujar malaikat tersebut.
Tapi Rasul menolak dan memilih, tetap menjadi hamba…
Andy
(dari kumpulan Bayan para Syeih)
0 Comments:
Post a Comment
<< Home