Micko, Ali dan Aku
"Horeee, akhirnya libur.." teriak Ali.
Aneh, libur dari apa? "Libur kerja yaa," tanya gue.
"Bukan. Tapi libur dari berbuat dosa," ungkapnya gembira. "Hah!!!!"
Cari pasal dan penyebabnya, ternyata si Micko, si pembawa dosa lagi pulang kampung. Ngga lama sih, cuman seminggu. Tapi, menurut Ali, meski seminggu, itu udah cukup.
Selain itu, Ali berdoa, semoga, saat Micko balik dari kampung, dia udah sadar.
================
Di atas kisah benaran lho. Bahkan, nama pelakunya juga benaran.
Si Micko atau Ali, termasuk "temen" (Tanda kutif untuk menyebutkan bahwa ini teman yang ngga benar".
Tiap malam, Micko selalu ngajak ngedugem. Tiap malam sejak tahun lalu, si Micko ngajak "narik batu" atau "nge-bodrex". Tiap malam, tak ada berhenti. Akibatnya, usaha Ali hancur. Barang dalam etalasenya yang laku, nggak lagi bisa dijadikan modal. Tapi, habis untuk senang-senang.
Akhirnya, dua bulan lalu, Ali nyadar. Tapi, dia nggak bisa mengurangi. Tiap malam dia harus menemani Micko. Jika tidak. "Lho, kan kamu yang ngerusak aku," kata Micko, jika Ali menolak menemaninya.
Yup, yang ngerusak Micko emang Ali.
yang ngerusak aku yaa Micko :(
Tapi aku nyadar. Mo sembuh, jangan bergaul dengan "mereka"
Jurus yang ok, aku mulai sembuh
Doakan aku, semoga Ali kuat
Doakan Ali, semoga Micko sadar
0 Comments:
Post a Comment
<< Home